Agen Dandelion Masih Pindah

Halooo
Luama banget nggak ngepost disini wkwk
ini dikarenakan Agen pindah ke blog yang lebih realis
ini diaaaaa

didalamtandakurung.blogspot.com

Mul.. Mul.. Mul..

Namanya Fania bisa dipanggil Mul. Punya badan gundek, jarinya jempolan semua. Dia ngga punya hidung, kalaupun punya itu lebih terlihat seperti jerawat anak puber. Punya rambut kaya bule, lebih tepatnya kaya trio macan, dan itu hasil mal praktek. Anaknya nggabisa diem, tapi kadang diem, tapi banyak nggabisa diamnya *oposeh*. Menganggap dirinya cantik padahal itu hanya mitos yang menyesatkan. Punya suara bagus, kayak tong disamblek tutup dandang. Pinter nulis juga, tapi tulisannya edisi gundah gulana. Senyumnya (sok) manis dan (sok) menawan. Dia jomblo, ngenes pula, kurang miris apa cobak?
Tapi walaupun jeleknya minta ampun kaya gitu, dia ketua teater simpang, salah satu teater keren di Pasuruan. Dia punya semangat - yang kadang melebihi batas - yang bisa bikin orang lain tertawa geli (salah satunya saya) dan mungkin orang-orang akan berbicara dalam hati "iki arek dipakani oposeh?"
Dan pas tanggal 30 April kemaren dia ulang tahuuuuuuuuuuuuuuuuun yang ke 17. Wolaa selamat yaaa.
Pas tanggal 2 Mei kemarin saya bersama anak-anak setres (rangga, titos dan dhea) menggagas sebuah rencana buat kejutan dan hasilnyaaaaa. SUKSES BERAT. Dibantu ama anggota simpang (adin, ardi, eki, riris, ceper, dan si endut *lupa namanya* ) kita berhasil bikin si Mul nangis sesenggukan sampek itu idung bener2 sampek ngga kelihatan *kuapoook*. Ada ritual penyiraman air dua ember *seharusnya dua tanki biar lebih greget* dan jejel-jejelan ala titos -_-
"Titooooooooosss, aku mulihe yaopooo?"
"Yo masalahmu lah"
Dan adegan nangis-penyiraman- jejel jejelan dan - kejar-kejaran yang memukau itu berhasil saya dokumentasikan dalam bentuk video yang akan saya share huahaha
Dan untuk fotonyaa.. umm saya cuman punya satu dua, yang lain nyusul buat diaplod.
Well, selamat ulang tahun Fania Dwil Mulyaningtyas :**





 

Hello May!


Goodbye April, my memoriable month

May, 1st 2014
I got up in a realy perfect morning
Welcome back May
Whoommpp everythings are in sight

Oh dear Graduation announcements,
'sayonara putih abu-abu',
SNMPTN announcements,
I realy know you have been waiting for me
May, Barokah
Bismillah :)

confused

ini...

sudah lama saya berada di layar komputer dan seperti biasa tidak ada inspirasi sama sekali, sehingga saya hanya bisa diam melongo dan ngetik nggelambyar seperti sekarang. hiks

Haluu

Akhirnyaa..
Haloo semuaaaaaaaaaa
yipyipyip akhirnya saya bisa nulis diblog yang udah tak terawat ini *bersiin sawang*
Oke, saya masih belum ngerti mau nulis apa disini wwkwk -_-
yang jelas saya selesai UNASSSSSS! haphaphap *lari muter pandaan lalu ketabrak kuda lalu diam*
oke titin kembali fokus
sepertinya liburan membuat otak saya kacau balau, hiyaa
well guys honestly setelah unas yang 'menyenangkan' berkahir saya dirundung kegundahan masuk PTN, mulai dari jalur SNMPTN, SBMPTN, Lintas bakat, dan jalur jalur berliku lainnya. Oooh elegi calon sarjana.
Saban hari  mengisi liburan dengan latihan soal-soal SBMPTN *mendadak mimisan*
tak lupa naskah monolog yang chimit chimit juga jadi agenda harian.
Jadi saya sekarang jadi pengangguran tidak ketara, ehem ilmu ekonomi ehem
Ah sudah ini saya ngomong semakin nggelambyar
Baiklah sampai bertemu di lain kesempatan

Sekian,
kembarannya raisa

Ini tulisan apa sih -_-

"Kenapa"
"Patah hati mbak cantik :')"
"Dia yang mematahkannya, atau kamu yang membuatnya patah dengan sendirinya?"
"Dia yang mematahkan, tanpa dia sadari"
"Berarti bukan salah dia kan, dia kan ngga sadar sama yang dia lakukan"
"Iya, sakit ya"

Kamu terlalu sibuk sama sakitmu, jangan terlalu kamu rawat, bahaya kalau menjalar ke seluruh tubuh.
Aku buka klinik namanya klinik kratak, kalau kamu mau dateng aja. Letaknya di cahaya matahari terbit, cari tempat yang warnanya paling merah tembaga. Kalau kamu bingung kesana naik apa, telfon aku, nanti aku kirim cacing alaska atau elangnya indositit buat jemput kamu. Kamu juga bisa naik layang-layang tapi hati-hati jaga keseimbangan, soalnya senarnya lumayan rapuh kebanyakan digerus angin. Klinik ini bekerja sukarela tanpa dipungut biaya, kecuali kalau kamu mau ngasih mereka gulali atau permen kapas mereka mau nerima tapi jangan banyak-banyak soalnya kalau terlalu banyak makan sesuatu yang manis imbasnya bakal nangis

Sisa Tahun Lalu

Hari ini setahun yang lalu..
Kau bilang hanya pergi sebentar
Nyatanya kamu bohong
Semenjak itu puisiku menjadi lembab
Ada sesak yang tak kunjung mereda dalam baitnya
Waktu yang kian menua rupanya sama sekali tak memberi penawar
Malah jadi hantaman yang acapkali meninggalkan rasa nyeri
Kamu dimana?
Aku kangen

Hari ini setahun yang lalu..
Aku bilang aku akan menunggumu
Dan memang benar aku masih menunggu
Dalam pagi yang mengurai larik jingga 
Dan malam yang mulai merambatkan cahaya

Memang ada yang tak bisa disepadankan pada tiap-tiap orang
Mungkin perihal janji
dan kesetiaan

Hari ini..
Kutemukan diriku meradang pilu
Karena kamu di setahun yang lalu

#TantanganMenulis
#CintaHariIni

Hello!


 Selamat datang april
Hai Unas, udah nunggu ya?
 Di masa putih abu-abu, ini bulan terakhir
Tapi kenangannya tak akan kenal akhir
Kita lulus bareng-bareng ya? :)
Love you so bad guys ({})

Dream!

Saat kecil saya mengira dunia ini sangat luas
Tapi setelah saya tumbuh, ternyata dunia ini sempit
Waktu kecil saya punya setumpuk impian

Dulu saya pernah ingin jadi dokter, kerap kali saya membayangkan diri saya dengan anggunnya melewati lorong-lorong rumah sakit. Tapi kemudian hal itu pudar

Pernah ingin jadi astronot biar bisa pergi bulan, tapi gara kakak saya berkata "kalau keluar angkasa kebakar matahari bisa mati", saya takut setengah mati jadi saya buang jauh-jauh impian saya menjadi astronot itu

Pernah juga ingin jadi chef, memakai topi tinggi, baju putih, dan membawa piring berisi makanan-makanan kelas internasional. Tapi mau gimana lagi tiap kali masak selalu keasinan, ah jadi males jadi chef lagi

Apa lagi ya? Oh jadi reporter, ahaha saya masih ingat sama impian saya yang satu ini, saya ingin masuk tv saat itu, ingin ngeksis, ingin tampil cantik, ingin pinter ngomong, pokoknya ingin keren lah.

Selanjutnya saya ingin jadi penyanyi *ngga sadar suara pas2an*, malah dulu pas kecil main ala2 acara pencarian bakat nyanyi itu, tapi ya ehem semakin tumbuh semakin dasar kalau suara berada pada level ke-tengik-an yang luar biasa

Ingin jadi bidan juga pernah, ngebet banget sama pekerjaan satu ini, tapi suatu ketika ngimpi jadi bidan, ngebantu orang melahirkan, ihi serius itu jijik banget, banyak darah, dan.. ah sudahlah, ngeri mah pokoknya

Jadi penulis juga pernah dulu pas kecil, malah pas SD pernah jualan puisi, jadi bisa dikit-dikit punya penghasilan sendiri, pernah dulu ada cowok yang agak bencis pesen dibuatin puisi judulnya "Power Ranjes".
 Pas SMP pernah juara FLS2N cipta puisi juara 2 dengan judul "Balada Penuuntun Kuda Berpelana" entah kenapa bisa sampe dapet juara -_- faktor "b" alias - b e j o - mungkin

Pas SMA ingin buanggeett jadi guru ekonomi, pelajaran yang dulunya bikin alergi setengah mati. Alhamdulillah keturutan masuk IPS

Tapi pas kelas 12 lalu berubah haluan daftar jurusan Sastra Indonesia, iya saya lintas jurusan dari ips ke bahasa. Ada yang mau protes? Iya banyak yang bilang saya nyeleneh, namun yang perlu diketahui hal ini sudah saya pikrikan masak-masak, melalui berbagai pertimbangan antara lain:minat, kemampuan, prestasi, dan dukungan.

Lalu saya sekarang ingin jadi apa?
Singkat saja, jadi Guru (titik)

Nulis aja

Ketika saya mengetik ini saya masih tidak tahu apa yang akan saya tulis, di pikiran saya sama sekali tidak ada inspirasi apapun tapi saya masih saja mengetik dan terus mengetik.
Dan saya akan terus mengetik hingga tulisan ini berbentuk suatu paragraf yang isinya bisa ngalur-ngidul tidak jelas arah pembicaraannya.
Saya rela menulis sebanyak apapun jika menulis membuat saya lega.
Saya rela menulis sepanjang apapun jika menulis membuat pikiran saya terasa lebih enteng.
Saya rela menulis setebal apapun jika menulis dapat mengusir segala gusar yang tidak bisa saya terka.
Dan saya akan terus menulis hingga jemari-jemari saya menghendaki untuk berhenti

Sebelum senja menutup pintunya
Sebelum waktu meminta untuk beranjak
Ini bukan karena apa, tapi karena mengapa.

Melintasi Atmosfer (Eits, pake imajinasi ya)

Secara tiba-tiba saja kubuat kamarku menjadi lebih gelap dan semakin gelap. Kemudian lenyap.
Kupasang radar dan kuhantarkan signal. Yes! Berhasil. Gemuruh datang lalu ketukan pintu dihalau saja. Semua terasa bergerak,bergoyang, berputar, berputar, dan berputar. Hingga akhirnya… kubuka mata dan kulihat sebuah lampu bohlam terdiam di tanganku.
Ini pertanda, aku bukan lagi di dunia nyata, ini di dunia imajinasiku. Kulihat jam pukul 15.00, aku bergerak ke jendela kamar lalu kubukanya, dan yes! langit gelap, artinya disini sudah malam! Kembali ke ranjang, kupasang radar kedua. Bohlam menyala-nyala. Seetttt! Kubuka mata dan kini aku punya sayap walau tak seberapa besar. Aku siap berpetualang.
Aku terbang melesat menembus udara menuju langit atas.. Ada rasa takut, kulempar saja jauh-jauh.

10 km kulewati, berarti aku setara dengan Everest, gunung tertinggi dalam sejarah. Dunia dibawahku benar-benar menjadi lebih kerdil haha.  Semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat. Sadar, aku di Troposfer.  Yuhuuuu aku lambaikan tangan ke bawah lalu berteriak girang “Aku baru sampai di Troposfer, kalian jangan kangen aku ya!!!!” Berbalik dan melanjut.

Sampai pada 15 km aku masih belum lelah. Angin bertiup lumayan kencang. Aku duduk sejenak diatas awan Cirrus, melihat ke atas, ternyata perjalananku masih sangat jauh. Bergegas beranjak menuju stratopause, lembar yang memisahkan stratosfer yang sedang aku diami ini dengan lembar sesudahnya. Saat aku beranjak aku melihat sebuah benda terbang corak warna-warni, nah aku amati dari jauh. Gerakannya cenderung stabil. Balon cuaca! Yapss akhirnya aku ingat namanya!! Ah, tidak membuang waktu, lanjut terbaaaang.

Mesosfer, kini aku berada disini. Aku bertemu dengan penangkap meteor, dia duduk pada awan noctilucent. Dia bertubuh besar, berkulit gelap, kepala botak, dan berotot. Wowwh emejing! Jadi karena aku penasaran, aku hampiri dia lalu berkata “Hai ganteng, main yuk”. Haha kalian percaya aku berkata seperti itu? Yang benar saja! Tidak mungkin lah. Sejujurnya aku tidak mengucapkan apapun, ya mungkin aku takut, dia terlalu macho, terlalu lakik ! Dia menoleh ke arahku dengan sorot tajam, sekejap membalikkan badan dan membentangkan kedua tangannya. Happp!! Sebuat meteor terperangkap padanya dan blaaarrr, meteor itu hancur. Jelas aku tercengang. Sebuah kesimpulan baru, dia bukan penangkap meteor tapi penghancur meteor. Setelah puas bengong, aku tundukkan kepala lalu pergi ke jenjang berikutnya

Pada lembar keempat, lembar yang sangaaaaaat kusuka. Disini ada hijau, ungu, merah, jingga, biru, putih berbaur menjadi satu saling menumpuk dan menciptakan orkestra warna dengan gradasi yang memukau. Sempurna. Kuputarkan tubuhku lalu dengan sengaja aku menari dalam ketukan. Satu dua tiga. Lompat, berlari, berputar, bergerak… menari.. dengan tempo dinamis aku menari diiriingi suara gelombang radio, entah darimana asalnya, dari imajinasi?
Andai saja aku kemari membawa teman, pasti lebih menyenangkan. Ah tapi toh kadangkala kita butuh waktu sendiri kan, dimana hanya ada kita, dan… zona imajinasi kita.
Merasa puas. Aku meninggalkan aurora itu, melesat keatas pada batas yang sering orang-orang namai Ionosfer. Kalian tau apa artinya? Tinggal satu langkah lagi! Ya satu langkah lagi aku sampai.

10.000 km!!! Aku sampai disini. Eksosfer!
Rasi bintang, aku sampai padamu. 88 rasi bintang kujumpai dengan jarak sebatas lengan. Rasi Sang Pemburu, yang terangnya terlihat pada equator langit dan terlihat diseluruh jagad. Orion. Aku melompat pada bintang-bintang diantaranya, hingga aku merajut rasi diantara Sagittarius, Ophiuchus, Li bra, dan Lupus, terbentuk Scorpio.  Belum puas aku kembali menjelajah angkasa, itu adalah Gemini yang berarti “kembar”. Rasi ini adalah bagian dari langit musim dingin, berada antara Taurus  dan Cancer. Kulihat Cancer berukuran kecil dan redup, dan menurutku ini tidak menyerupai kepiting. Tapi sebuah nyamuk, ah sepertinya semua rasi disini berbentuk nyamuk. Kemudian aku berkeliling lagi, lalu aku bertemu dengan Sirius, bintang yang paling terang dintara yang paling terang. Lebih terang dari Canopus atau Vega. Aku bersinggah didekatnya, dia benar-benar terang, seharusnya aku membawa kacamata kuda warna hitam agar aku tidak memercingkan mata. Di sebelah kanan aku temukan Arcturus, bintang paling tua yang bertengger di langit, dia juga tidak kalah indah. Semuanya indah, semuanya nampak sempurna. Aku hirup udara dalam-dalam. Aku berada di Milky Way. Aku merasa benar-benar hidup disini, melihat secara langsung bagaimana alam ini memperlihatkan pesona kenampakan yang tak bisa dituliskan. Kali ini aku merasakan kebebasan yang benar-benar bebas. Haaaaaaaaaaaaa!! Teriak sekeras-kerasnya, menangis, tertawa, bergerak lepas tanpa takut seseorang tahu kebdohan kita!
Puas bercinta dengan bintang, sekarang menuju planet. Mars, planet yang ingin aku kunjungi pertama. Disana aku disambut oleh Phobos dan Deimos. Ciri-ciri mereka, berbadan tinggi, sedikit kurus, mereka sama-sama baik, dengan senang hati mempersilahkan aku memasuki Planet Merah ini. Sebenarnya aku berharap bertemu dengan alien, wuhuuu, soalnya aku penasaran gimana wajah mereka tapi sayangnya aku belum beruntung, aliennya lagi cuti, mungkin mereka capek jadi bahan gosipan makhluk bumi tentang ufo mereka yang bias nyasar ke bumi. Hmm langsung aku pergi ke Jupiter, planet terbesar.

Aku terbang menuju Jupiter. Saat aku terbang, tiba-tiba sayapku mulai memudar dan hilang dalam hitungan detik. Aku terjatuuh dari ketinggihan 10.000 km, turun cepat melewati  termosfer, Mesosfer, Stratosfer, dan Troposfer. Aku pejamkan mata, saat kubuka aku sudah berada di ranjang kamarku. Aku tercengang, kemudian aku berlari ke jendela, hari sudah pagi, matahari sudah memercikkan merahnya dari titik horizontal. Ah semua ternyata hanya mimpi. Kulipat selimutku dan sebuah bohlam terselip diantaranya. Aku tersenyum, segera kupasang radar dan kukirim signal lagi. Namun tidak terjadi apa-apa. Kucoba lagi, namun tetap tidak ada hasil. Ya, mungkin aku harus mengumpulkan kekuatan imajinasi gilaku lagi.

Suatu saat aku akan melintasi atmosfer untuk kedua kalinya, tenang saja kalian akan kuajak ikut. Tapi ingat! IMAJINASIIII

Does it need to be said?

Thanks for all that you have done and still do to help me get in touch with who I really am
For being such an amazing person
          trust, believe, and forgive myself
  
Thanks both for being exactly who you are
   for teaching me everything and reminding what truly matters in life

and says to me "You're more than you know"
be bold, be a fighter! we are warriors, right?

And.. thanks for coming into this world and bringing your peaceful, beautiful spirit into my life
 
Honestly, I'm glad to be yours
                                          So glad, to be YOURS


Tretes, when the rain comes

Tidak Hari Ini

Besok...

Aku akan menjadi perempuan bijak
Yang mampu memilah segala urusan dengan bijak
Segalanya kuatur sebijak mungkin
Juga lebih sabar menghadapi ejekan orang lain 
Akan kubiarkan pundakku sebagai sandaran siapapun yang sedang dirundung masalah
Aku akan menjadi pendengar yang baik yang tidak banyak bicara

Aku akan pandai memasak
Aku akan belajar kepada ibu supaya makananku tidak lagi keasinan
Sehingga aku tak perlu lagi menelan mie instan tiap hari
Jadi aku akan menjadi ratu dapur yang selalu ku impikan

Aku akan mengatur pola makanku
Agar maagku tidak lagi kambuh
Jadi aku tidak perlu lagi memegang erat perutku sambil mengigit bibir bawahku
Aku juga tidak lagi hujan-hujanan, sungguh pilek itu tidak enak

Lalu, aku akan berusaha menyisihkan waktu untuk mimpiku
Karena aku yakin tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha
Kemudian aku akan selalu berbuat baik kepada siapapun, tanpa pamrih
Membantu Pak Bon mendorong tong sampai hingga ke ujung lapangan

Besok, nantinya akan muncul keyakinan bahwa hidup terlalu singkat untuk kita sia-siakan
Pada akhirnya aku akan memiliki keberanian dan percaya pada diriku sendiri, meskipun tak ada orang lain yang percaya padaku
Membuat mimpiku menjadi lebih nyata

Tapi tidak hari ini

Hari ini berlusin-lusin perkara bertengger di otakku
Sehingga aku belum bijak memilah mana yang harus kuselesaikan terlebih dahulu
Hari ini aku masih saja belum pandai memasak
Jadi aku masih harus menelan mie instan yang jelas tidak baik bagi kesehatan
Di sekolah aku masih saja uring-uringan gara-gara kuisioner yang tak kunjung mereka kerjakan, masih saja mengantuk saat pelajaran, PIB masih sering absen
Hari ini masih lambungku sakit lagi saat latihan teater, lalu sepulangnya aku diguyur hujan
Memang aku terlalu ceroboh dalam banyak hal
Dan hari ini aku masih saja gadis bodoh yang sangat malas, yang masih ragu melangkahkan kaki, masih takut menghadapi dunia

Tapi besok

Aku benar-benar akan berubah
Melakukan hal yang seharusnya aku lakukan, aku tak akan gentar
Besok aku akan menyediakan waktu untuk semua urusan
Karena jauh dalam hatiku, aku mengerti bahwa apapun yang tidak segera kuperbuat takkan pernah terjadi
Karena besok tidak pernah tiba

Tapi tidak untuk hari ini 

Tretes tak berawan,
1 Februari 2014

Memasung Dendam

Mematung
Sendiri ku tertegun

Waktu terbilang, satu per satu detik bergulir, kemudian memudar beralih

Keheningan memanjang..

Apa lagi yang kamu inginkan?
Melihatku mati tercekik,
membusuk, sejurus jadi bangkai?

Kedendaman terus memanjang..

Sementara waktu berjalan, tak mau dan tak sudi menunggu, sakit tak pudar beralih

Sendiri ku tertegun
Memasung


Tretes dibawah rintik hujan
30 Januari 2014

Ai wa tokidoki itaidesu

Ai wa tokidoki itaidesu
*terinspirasi dari Tatag, Juple, Pijun, Tince, Mirandul

Cinta adalah  tiupan seruling penggungah jiwa (Jalaludin Rumi)
Cinta adalah sayap-sayap kehidupan (Khalil Gibran)
Cinta adalah tatapan mesra Sang Pemilik Waktu (Rabiah Al-Adawiyah)

Bagiku cinta adalah misteri, juga sebuah kekuatan yang paling dahsyat, barangkali lebih dari sekadar luapan emosi yang tinggi. Datang sekejap melalui rasa yang menghujam dalam jiwa. Cinta juga agen pengubah, mengubah yang jelek menjadi baik, yang pemberani menjadi gugup, yang kasar menjadi lembut, yang keras menjadi lunak, segalanya terlihat indah dan sempurna. Tapi hukum alam selalu mempunyai dua sisi berlawanan. Ada awal pasti ada akhir, ada hitam ada putih, ada hujan ada kemarau, dan ada baik ada buruk. Dan disini kita akan membahas sisi yang dianggap “buruk” dari cinta.

Coba kita tengok mereka yang sedang merindu. Siapa yang bisa menghianati rindu? Seperti kerinduan daun pada hujan. Ia tahu hujan pasti akan turun, namun Ia harus menunggu kemarau untuk pergi dan tidak menutup kemungkinan saat hujan itu datang, daun sudah kering dan jatuh berurai lalu dihantam angin, tak sempat bertemu hujan walau hanya mengatakan “aku merindukanmu”. Sama seperti orang yang mencinta, demi kerinduannya ia tegar menunggu seberapa lamanya walau tahu saat bertemu nanti konsep Allah dapat tak sejalan dengan konsepnya. Dan nasibnya akan sama seperti daun yang rindunya tak menemui titik terang. Adalagi kisah tentang sepasang hati yang saling mendamba dihadapkan benteng pemisah yang menjulang hingga tak terlihat dimana puncaknya atau dipisahkan jurang yang dasarnya terdapat api yang sekali menyentuh akan menghanguskan. Pada akhirnya, rindu menjadi alasan mengapa jatuhnya air mata.

 Admiring someone, dimana kita hanya menjadi pengagum rahasianya, dimana kita hanya dapat melihatnya sebatas punggung, karena ia tak pernah menengok apalagi tersenyum menyambut hadirnya perasaan yang carut marut ini. Mungkin orang yang kita kagumi malah mengagumi orang lain yang memang jauh lebih baik dari diri kita. Atau yang lebih parah dia sering menceritakan kekagumannya kepada orang lain kepada kita. Bagai gumpalan benang kusut sekusut-kusutnya yang membuat dada kita semakin sesak hingga lahan oksigen semakin menyempit. Tapi bagaimana lagi? Hati diberi kebebasan untuk memilih dan ia tak boleh disalahkan karena kadang kita tidak tahu bagaimana cikal bakal perasaan yang menyiksa ini. Karena cinta sendiri tak berumus yang angkanya dapat kita tentukan. Itulah keajaiban. Saya kagum dengan secret admirer karena suatu kehebatan dapat menyimpan dalam-dalam perasaanya dengan waktu yang begitu lama, terbiasa dengan rasa sakit yang datang pergi silih berganti, Namun tetap saja mengais harapan, menuai kesengsaraan.

William Shakespeare dalam salah satu bukunya mengatakan “cinta seringkali disandingkan dengan nafsu, padahal cinta dan nafsu tak akan pernah bersentuhan”. Nah saya sangat setuju dengan pernyataan ini. Bagaimana bisa cinta disandingkan dengan nafsu sementara mereka mempunyai hakikat yang berbeda? Cinta hakikatnya suci sangat jauh berbeda dengan nafsu. Mereka bagai minyak dan air, walau ditempatkan dalam satu wadah dalam waktu yang sangat lama tidak akan pernah menyatu sampai kapanpun walaupun kita membolak-balikan, menjungkirkan, tetap saja penyatuan itu mustahil. Lalu bagaimana dengan rasa cinta yang tulus dibalas nafsu yang jahil? Air susu dibalas dengan air comberan. Saya yakin rasanya pasti sakit. Hati kita seakan diremas dihancurkan berkeping, dituip jauh, lalu dengan susah payah kita akan memungut kepingan itu dan mencoba merajutnya kembali, pada akhirnya hati itu tak akan sesempurna dulu.
Mirandul pernah berkata “hati ibarat tembok, jika kita paku lalu kita cabut pakunya, lihat ia tetap menyisakan lubang”. Ya, saat kita menyakiti seseorang lalu kita meminta maaf tetap saja ia masih menyisahkan ‘bekas’

Ya, itulah sedikit fakta dari sisi ‘buruk’ cinta yang sudah sering kita jumpai karena memang sudah menjamur disana-sini. Bagai terperosok di lumpur hisap, semakin merontah bergerak akan semakin terhisap, kita harus tenang memikirkan cara agar dapat keluar darisana, memanggil pertolongan. Sama halnya, jika kita semakin bersedih kita semakin terhisap oleh perasaan kacau balau, kita harus menenangkan diri, mencari pertolongan lewat doa yang mahapanjang. Saya yakin dengan happy ending, pasti semua berakhir indah. Jika sekarang tidak indah, berarti cerita belum berakhir. Allah selalu bijak mengarahkan kita termasuk masalah perasaan, Dia tak pernah salah, hanya kita harus mencari jawabnya.

Ai wa tokidoki itaidesu (terkadang cinta itu menyakitkan)

♥?


Dia, lelaki yang memenjarakan bintang tepat di kedua matanya, indah bukan? Ya, lelaki yang hampir kuselipkan dalam setiap sujud, kupanjatkan dalam tadah, yang membuatku masih tegar bertahan dan sabar menanti. Aku mencintanya lebih dari sekadar karena paras dan tulisannya. Tapi aku mencintainya karena cinta itu sendiri. Namun seringkali cinta tak bisa terucap , aku mencintanya tanpa tahu bagaimana harus berkata. Dia... terlalu indah. Yang aku tahu hanyalah jarak yang dengan bijak mendewasakan dan waktu yang dengan sopan menyabarkan. Aku masih menantinya :)

Sembab

Malam kemarin langit terlihat sembab. Sempat ia menyapa doa yang hinggap dan terbang diantara pundinya. Lalu dengan lirih ia tiupkan udara disudut sajadah, disana ada air mata. Ada kesembaban lain. Kembali Ia mengiba.Memang ada yang salah dengan malam itu, oh mungkin bukan malam yang salah tapi perasaan’nya’ sendiri. Hei kau, jika dia tiada lagi merindumu, maka pahamilah jejaknya karena dia pernah menyapa dan menulis tentangmu.

Lantun

Setiap jangka yang terlangkah adalah cerita yang kujaga, yang kurasa, terbasah oleh silogis kata, yang bagiku seperti terpasung dalam tanda pena dengan jarak dan koma


Sementara doa masih memejam, harap dia akan bermuara pada pucuk langit, pucuk semesta, dan bertemu dengan Sang Maha Segala, segala sukma, segala raga, kau merasakannya kan?


Kini aku berpijak pada awan jingga, kemarilah akan kuajak kau terbang menebus mega. Akan kuajarkan kau bagaimana membiaskan pelangi. Kau seorang pemimpi kan? Bagiku iya, pemimpi yang dengan nakal masuk dalam mimpi, mimpiku sendiri


Dan sejenak kita akan saling bicara dalam bisu, mendengar dalam tuli, dan bergerak dalam isyarat
Dan sekejap kita akan membodohkan diri, menertawakan sendiri dalam tawa yang menerka tanya, entah apa jawabnya

Cerita

Karena dunia selalu punya kisah yang indah, akan kutulis setiap halaman kenyataan itu menjadi lampiran kehidupan dan memastikan aku dapat meyakinkan bahwa Tuhan terlalu sempurna untuk kita tentang

Ya

Dan kumengerti Tuhan telah memberi sandi
Lewat subuh yang silih melingkari
Kemudian satu per satu embun mulai mati
Dan izinkan aku berpangku lagi

Christine Ayu
Lihat profil lengkapku
 

Agen Dandelion | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates