Malam kemarin langit terlihat sembab.
Sempat ia menyapa doa yang hinggap dan terbang diantara pundinya. Lalu dengan
lirih ia tiupkan udara disudut sajadah, disana ada air mata. Ada kesembaban
lain. Kembali Ia mengiba.Memang ada yang salah dengan malam itu, oh mungkin
bukan malam yang salah tapi perasaan’nya’ sendiri. Hei kau, jika dia tiada lagi
merindumu, maka pahamilah jejaknya karena dia pernah menyapa dan menulis
tentangmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar